Laporan Perkembangan Embrio dan Endosperm Kedelai



A.    Judul
Perkembangan Embrio dan Endosperm Kedelai

B.     Tujuan
Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan embrio

C.    Metode Praktikum
1.      Alat dan bahan :
Gambar preparat tahapan-tahapan embrio kedelai
  1. Mengamati gambar preparat tahapan-tahapan perkembangan embrio dari zigot sampai embrio dewasa
     
    Cara kerja :











Membuat laporan tertulis hasil pengamatan
 
 













D.    Hasil Pengamatan

 


















Keterangan : gambar  tahap perkembangan embrio kedelai. a. zigot.  b.  proembrio kedelai stadium 2 sel  c. proembrio kedelai stadium 3 sel.  d.  proembrio kedelai stadium globuler awal.  e. proembrio kedelai stadium globuler akhir.  f. embrio kedelai stadium jantung awal  g. embrio kedelai stadium jantung ahir.  h. embrio kedelai  stadium torpedo  i. embrio kedelai dewasa


Gambar 1.Pengamatan Preparat Perkembangan Embrio Kedelai. (A) Ovarium, (B) Ovulum, (C) Zigot terbentuk di dalam ovulum, (D) Proembrio stadium 2 sel, (E) Proembrio stadium 3 sel, (F) Proembrio stadium globuler, (G) Proembrio stadium globuler tahap akhir, (H) Proembrio stadium jantung tahap awal, (I) Proembrio stadium torpedo, (L) Biji kedelai muda, (M) Biji kedelai dewasa, (N) Biji kedelai tua.


E.     Pembahasan
Praktikum ini berjudul perkembangan embrio kedelai dengan tujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan embrio kedelai. Bahan yang di perlukan adalah gambar preparat tahapan-tahapan embrio kedelai dari zigot hingga dewasa. Kemudian melakukan pengamatan terhadap setiap tahap perkembangan.
Telur yang sudah mengalami fertilisasi disebut zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi embrio yang berpotensi untuk membentuk tumbuhan lengkap. Pembentukan zigot melalui suatu perioda dormansi yang bervariasi antara beberapa spesies. Spesies yang di amati dalam praktikum ini adalah kedelai.
Kedelai termasuk kedalam golongan tumbuhan dengan biji dikotil, dengan tipe biji eksalbuminous, dimana setelah embrio dewasa tidak lagi terdapat endosperm. Peran endosperm digantikan oleh kotiledon.
Tahap-tahap perkembangan embrio kedelai sejak terjadinya fertilisasi adalah :
1.      Zigot
Pada tahap ini zigot berada didalam nuselus ovarium. Zigot merupakan sel teluoleh oleh inti sel generative jantan kedelai. Dalam pengamatan dapat terlihat terdapat satu inti sel.
2.      Proembrio stadium 2 sel
Pada tahap proembrio stadium 2 sel, mulai terlihat adanya pembelahan transversal pada zigot yang menyebabkan adanya pemisahan antara sel terminal atau sel aksial dengan sel basal. Selain itu endosperm sudah mulai muncul didalam ovarium untuk memenuhi kebutuhan nutrisi proembrio.
3.      Proembrio stadium 3 sel
Pembelahan kembali terjadi, kali ini yang mengalami diferensiasi adalah sel aksial yang embelah secara longitudinal yang menyebabkan adanya sel aksial a dan sel aksial b, sedangkan sel basal tetap. Ini menyebabkan proembrio berada dalam stadium 3 sel. selain itu pada stadium ini endosperm inti bebas.
4.      Proembrio stadium globuler awal
Pada stadium ini, proembrio telah mengalami pembelahan yang kompleks, sehingga proembrio tampak besar dan bundar, selain itu seuah mulai Nampak adanya suspensor yang berfungsi utuk menambatkan embrio pada kantung embrio dan mendorong embrio kedalam endosperm sehingga embrio terletak dalam lingkungan yang meguntungkan dalam hal kebutuhan makanannya, selain itu suspensor juga berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari jaringan somatic didalam bakal biji, kemudian menyalurkan kepada embrio yang sedang berkembang dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan zat pengatur tubuh bagi perkembangan embrio. Selain itu pada stadium ini juga terlihat adanya endosperm.



5.      Proembrio stadium globuler ahir
Pada stadium globuler ahir terlihat adanya suspensor, pembelahan yang semakin pesat membuat sel proembrio semakin banyak dan globuler semakin membesar. Dalam stadium ini sangat jelas bahwa suspensor membuat proembrio bertempat pada tempat yang meguntungkan dalam mendapatkan makanannya dalam endosperm.
6.      Embrio stadium jantung jantung awal
Embrio stadium jantung awal ini sudah menampakan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan stadium globular, yaitu sudah terlihatnya calon kotiledon. Selain itu pada stadium ini suspensor tampak semakin kecil dan masih di jumpai adanya endosperm.
7.      Embrio stadium jantung ahir
Pada embrio stadium jantung ahir, kotiledon benar-benar sudah terbentuk dan terlihat adanya plumula. Suspensor tampak semakin kecil dari sebelumnya dan masih terdapat endosperm.

8.      Embrio stadium torpedo
Embrio stadium torpedo sudah tampak aksis embrio sangat jelas selain itu juga terdapat bagian berupa plumula diantara 2 kotiledon, hipokotan endosperm semakin sedikit, namun dalam pengamatan hipokotil tampak pendek dan sisa suspensor tidak tampak karena tidak terpotong pada bagian tengah.
9.      Embrio dewasa
L : biji kedelai muda
M : biji kedelai dewasa
N : biji kedelai tua

 
Embrio dewasa disini sudah menjadi biji, yang di amati adalah biji kedelai muda, biji kedelai dewasa, dan biji kedelai tua. Pada biji kedelai muda kulit biji, kotiledon, hipokotil,sisa uspensor, dan plumula, kedelai tahap dewasa terdiri dari kotiledon dan aksis embrio, biji kedelai tua terdiri dari testa, plumula, calon daun pertama, kotiledon, hipokotil, dan prokambium.
F.     Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tahap perkembangan embrio kedelai adalah terdiri dari tahap zigot, proembrio stadium 2 sel, proembrio stadium 3 sel, proembrio stadium globular, embrio stadium jantung, dan embrio dewasa. Sedangkan endosperm ditemukan saat proembrio stadium 1 sel hingga embrio stadium torpedo. Suspensor hanya dijumpai pada stadium globuler hingga stadium jantung ahir, namun suspensor semakin kecil dan hilang.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

laporan perkecambahan serbuk sari secara in vitro